Rangkuman Buku Albert Schweitzer
Judul : Seri Tokoh Dunia – Albert
Schweitzer
Nama : Michael.A.C
Kelas VII-7/no 25
Tanggal : 10 Desember 2015
Genre
: Biografi
Sejak Kecil, Schweitzer termasuk anak
yang adil dan kaya akan perasaan cinta,dia selalu menyadari kekurangan yang ada
pada dirinya. Kalau menyaksikan peristiwa tragis, dia akan sakit hati,sedih dan
berusaha mencari cara pemecahannya. Bila memperoleh suatu kebenaran setelah dia
berpikir matang,maka akan dilaksanakan hingga tuntas. Pelatihan batin terus
menerusn lambat laun membentuk kepribadian Schweitzer yang ulet dan tabah.
Keberhasilan Albert Schweitzer,selain
didasari rasa cinta kasih dan ketabahannya,juga berkaitan erat dengan latar
belakang keluarga dan jasa orangtuanya. Karena Pendidikan Keluarga yang ia dapatkan
sangat baik,membuat ia tumbuh di lingkungan yang penuh kasih.
Tatkala berusia 21 tahun, dia kembali ke
kampong halamannya, di suatu pagi yang cerah, begitu bangun dari mimpinya yang
sangat indah,dia merasa dirinya adalah orang yang amat bahagia,dalam
benaknya,terbesit betapa banyak orang yang hidup dalam penderitaan.
Sehingga,setelah renungan yang panjang,dia mengambil keputusan; “Sebelum 30
tahun,akan sekolah dengan baik dan belajar seni dan setelah 30 tahun akan
mengabdikan pengetahuan yang diperoleh sebagai sarana utk membantu mereka yang
membutuhkan”
Sebelum lulus Perguruan Tinggi, Dekan Filsafat
memberikan tawaran kepada Schweitzer utk menjadi Dosen di Fakultas nya.
Tapi,Schweitzer berpikiran lain,menurutnya bila dia menjadi dosen,dengan sendirinya tentu akan meninggalkan pekerjaannya
sebagai pendeta yaitu: menyebarkan kabar gembira.
Hal ini tidak sesuai dengan cita cita
nya. Baginya,setiap minggu berdiri diatas mimbar,memberi penjelasan kepada
jemaat mengenai jalan kebenaran,barulah pekerjaan yang mulia. Maka dia menolak
tawaran tersebut dan meneruskan pekerjaannya sebagai Penyebar Injil dan
memperdalam bidang keagamaan.
Suatu hari,di usianya yang ke 29,begitu
mendengar bahwa penduduk afrika sangat membutuhkan tenaga medis,dia memutuskan
utk kesana dan menganggapnya ini misi “ Panggilan Tuhan “.
Makanya dia rela menanggalkan gelarnya
sebagai seniman an penuntut ilmu terbaik yang diberikan oleh kalangan eropa. Ia
memulai lagi suatu perjalanan panjang di lorong kedokteran,. Keputusan ini
tidak disetujui oleh keluarga maupun teman dekatnya, Nmaun tatkala Albert
membutuhkan biaya utk ke Afrika, mereka dengan senang hati membantunya.
Helen sangat mengagumi kepribadian
Albert yang mulia dan penuh kasih,sehingga ia mau menyumbangkan tenaga nya saat
Albert membutuhkan,dia juga menggunakan kesempatan itu untuk belajar ilmu
kedokteran,lalu ia menikah dengan Albert.
Sesampainya di Afrika,Albert merasakan
kesulitan dan penderitaan yang sangat banyak akibat kurangnya alat alat
medis,tetapi ia tidak menyerah dan Helen setia membantunya.
Di satu sisi,dia menyerukan dengan keras
agar manusia hidup damai dan menghargai sesuatu yang bernyawa,di sisi lain,dia
menerapkan teori “Menghargai Kehidupan”
Dengan cara inilah,Seorang Albert
Schweitzer menjadi Pelaksana Cinta Kasih Sejati dan memperoleh Hadiah Nobel
Perdamaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar